Materi download SMK Maitreyawira

Hasil Ujian Remedial


Siswa sekalian................................
setelah diberi perpanjangan waktu untuk mengumpulkan ujian remedial sampai tanggal 8 September 2010, tapi sekitar 69% kalian tidak mengumpulkan ujian tersebut. Sehingga konsekwensinya adalah kalian tetap mendapatkan nilai awal yang saya berikan (nilai dibawah KKM)

Silahkan lihat nama-nama yang sudah mengumpulkan dan yang belum mengumpulkan ujian remedial tersebut. Terima Kasih

TUGAS SELAMA LIBURAN


Asyik ya....liburan. Tapi liburan bukan melalaikan kita (khususnya siswa sekalian) untuk berhura-hura. Banyak aktifitas positif yang dapat dilakukan selama liburan, misalnya membantu orang tua di toko atau membantu orang tua dirumah.

Nah....kalau Mr Zon juga nitip tugas pada kalian semua. Tugas ini dikumpulkan paling lambat hari Minggu tanggal 19 September 2010 jam 23:59. kalau 'gak ngumpul? gawaaaat karena akan Mr. Zon beri sangsi selanjutnya juga dapat "oleh-oleh" (Sangsi berat gitu) dari Pak Chandra. 2 kali kena kan???

Tapi pada dasarnya, jangan karena Mr Zon atau Pak Chandra ataupun teguran dari Wali Kelas kalian membuat tugas ini, tapi jadikanlah tugas ini sebagai KESADARAN SENDIRI dan untuk melatih kecakapan kalian dalam pelajaran sekolah (khususnya Bahasa Inggris). Terima Kasih
Silahkan Klik gambar diatas atau Click Here

Hebatnya SMK


Hebatnya SMK

Pada waktu dulu masyarakat beranggapan SMK itu dinomorduakan setelah SMA. Namun seiring dengan kebutuhan pasar kerja, berdasarkan data statistik, ternyata lulusan SMK merupakan kontribusi terkecil pada jumlah penggangguran dibanding lulusan sederajatnya. Artinya, angka penggangguran nantinya akan berkurang dengan adanya lulusan SMK dibanding SMA. Sebab lulusan SMK sudah memiliki kompetensi keterampilan dan lifeskill.

SMK itu memang benar-benar menjadi sekolah seperti yang diinginkan pemerintah, dalam hal mengatasi pengurangan pengangguran sehingga masyarakat khususnya wali murid dapat mengetahui bahwa lulusan SMK akan sama seperti pendidikan di luar negeri yang mana lulusannya memiliki kompetensi sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya, sesuai moto SMK yakni siap kerja, berwawasan dan kompetitif. Upaya ke arah tersebut , terus digalakkan pemerintah.

Pada tahun 2010 nanti diharapkan lulusan SMK akan lebih banyak dari SMA, dengan perbandingan 60:40 persen. Untuk mencapai jumlah siswa SMK 60 persen itu, kita perlu sosialisasi terhadap masyarakat, para kepala SMP agar bisa mengarahkan lulusannya masuk ke SMK dengan cara memperkenalkan berbagai keahlian yang tersedia di jenjang pendidikan tersebut, tanpa membatasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di segala line program studi.

Sementara itu berdasarkan petunjuk dari pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMA Depdiknas, pada tahun 2014 akan dilakukan lagi penambahan rasio murid SMA dengan SMK menjadi 33:67 persen atau 33 persen SMA dan 67 persen SMK. Tujuan rasio SMA diperkecil tidak lain agar lulusan SMA bisa masuk ke perguruan tinggi. Sedang yang ingin masuk dunia kerja bisa masuk SMK, dengan ketentuan agar SMK dituntut meningkatkan mutu.

Ada banyak hal yang bisa diperoleh di SMK. Lulusan SMK diyakini akan lebih mudah memperoleh lapangan kerja, karena memiliki skill dan keterampilan, sehingga jika tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena ketiadaan biaya orangtuanya, bisa membuka lapangan kerja sendiri. Dunia pasar kerja pun biasanya lebih condong memilih lulusan SMK.

Lulusan SMA memang orientasinya ke perguruan tinggi karena di tingkatan sekolah tersebut tidak ada pelajaran keterampilan (lift skill). Beda dengan SMK yang lulusannya memiliki kompetensi sehingga sudah bisa untuk bekerja sebagai penopang hidupnya. Hal itu tidak sekadar isapan jempol. Terbukti, siswa yang magang pada praktik industri di sejumlah perusahaan, banyak di antara mereka sebelum tamat telah mendapatkan tawaran kerja di perusahaan tempatnya praktik. (zon)

Profil Guru SMK Maitreyawira


KARYADI, S.Kom


FAHRESI ANGGA GUNAWAN, S.Pd



Riswandi, S.Ag yang akrab dipanggil Pak Wandi adalah salah seorang guru SMK Maitreyawira. Pak Wandi yang kelahiran Badus 26 Juli 1978 ini membidangi mata pelajaran Bahasa Indonesia dan PKN. Banyak orang, terutama siswa mengganggap remeh dan mudah terhadap pelajaran Bahasa Indonesia yang dia bidangi , padahal Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang komplek dan penuh dengan seluk belut sehingga banyak yang “jatuh” nilai karenanya. Pak wandi berpesan jangan pernah meremehkan pelajaran-pelajaran apapun karena setiap mata pelajaran memiliki keunikan tersendiri. Pria Minang yang memamatkan pendidikan S1 nya di Fakultas Da'wah IAIN Imam Bonjol Padang ini telah mengajar di beberapa sekolah menengah di Tanjungpinang. Pak Wandi juga dikenal sebagai orang dikenal oleh masyarakat luas karena aktif sebagai Penceramah dan Khatib di Ibu kota ini. Di SMK Maitreyawira pak Wandi ditugaskan sebagai Wali Kelas jurusan TKJ.



Bapak yang satu ini memiliki daya humor yang tinggi terhadap siswa didikannya. Dia berpendapat bahwa “apabila peserta didik bisa menyukai gurunya, maka bisa dipastikan mereka akan mencintai mata pelajaran yang diajarkannya”, apalagi pak H (begitu dia memperkenalkan dirinya kepada siswa yang banyak mengundang penasaran), mengajarkan mata pelajaran IPA, Fisika dan Kimia, yang menurut kebanyakan siswa adalah mata pelajaran yang “rumit”. Hotdiman Marbun, S.Si demikian nama lengkapnya adalah kelahiran Pekanbaru tanggal 10 April 1974. Dia menyelesaikan S1-nya di Fakultas MIPA Universitas Riau pada tahun 2000. Pak Marbun memboyong keluarganya dari Pekanbaru untuk mengabdikan ilmunya di SMK maitreyawira. Jangan lupa apabila ada event event panjat tebing dan sejenisnya untuk mengundang Pak Marbun karena itu adalah hobbinya.


Anita Sulistyoningsih, S.Si



Mariani, S.Pd, adalah gadis Batak kelahiran Jakarta 16 Januari 1985. Dia menyelesaikan studi S1 nya di Fakultas Pendidikan program studi Pemasaran Universitas Negeri Medan (UNIMED). Setelah menamatkan pendidikannya pada tahun 2008, Dia memulai dunia “teachingnya” di Lembaga kursus dan bimbingan belajar di kota Medan. Di SMK Maitreyawira ibu Mariani juga di tugasi sebagai wali kelas pemasaran.